Semua pernah salah,semua bisa salah

 

Adakah kebenaran sejati? Mengapa ada banyak agama di dunia ini? mana yang benar ,dan mana yang salah?  Bisakah kita sungguh mendapatkan kebenaran itu? Tentu saja bukan sebuah kebenaran yang memperturutkan hawa nafsu di dalamnya? Ah jangan-jangan tulisan ini pun ada hawa nafsu ingin membenarkan apa yang sudah diyakini selama ini,mungkin begitu bisikan hati para pembaca saat ini

Kita semua memang hidup dengan keyakinan masing-masing,karena itulah maka timbul perbedaan,karena ada perbedaan keyakinan. Tapi kebenaran sejati haruslah tak berpihak pada keyakinan semata,kebenaran sejati haruslah didukung oleh fakta dan sejarah yang tak terbantahkan.

Keyakinan bisa berubah,karena sebuah keyakinan bisa jadi salah,sebagaimana dulu manusia pernah ada yang punya keyakinan bahwa bumi itu bukan bulat,tapi seperti bentuk sebuah meja,dimana jika kita berlayar terus ke pinggirnya maka kita akan jatuh.  Dulu juga manusia ada yg berkeyakinan bahwa bumi itu adalah pusatnya alam semesta ,namun ternyata dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan akhirnya keyakinan ini berubah  juga. Saat ini rasanya tidak ada lagi manusia yang tidak tahu kalau bumi itu bulat dan matahari adalah pusat tata surya kita,dan planet kita bumi berputar mengorbit matahari. Jadi prinsipnya sebuah keyakinan bisa berubah,dengan adanya bukti-bukti baru yang berlawanan dengan keyakinan yang lama. Jika setelah bukti tersebut dikemukakan keyakinan masih tidak percaya maka inilah yang dikatakan kebodohan (ataupun kesombongan),karena menolak kebenaran.

Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan mencintai keindahan. Kesombongan itu ialah menolak kebenaran dan menghinakan orang banyak. (HR Muslim)

Saya dan anda bisa salah,jadi mari kita merenung bersama apakah pilihan yang kita ambil atau dipilihkan orang lain untuk hidup kita telah benar.

Persiapan untuk buku

Postingan mulai hari ini dan ke depan di blog ini sementara akan saya fokuskan kepada postingan untuk buku yang sedang saya siapkan. Intinya adalah bagaimana menemukan agama yang benar dengan logika dan bagaimana membedakan kapan kita harus memakai akal sebagaimana qur’an sering mengajarkan kita “afala ta’qilun’ (mengapa kamu tidak berpikir) atau “afala tadzakkarun” (mengapa kamu tidak mengingat/merenungkan) ,serta kapan kita harus ‘sami’na wa atho’na’ (dengar dan taati). 

 

Harta Warisan

Beberapa waktu lalu ibunda salah seorang teman saya meninggal dunia,janda salah seorang pahlawan nasional Indonesia. Beberapa saat menjelang kepergiannya,almarhumah telah berniat menjual salah 1 rumahnya yang akan dibagi diantara keempat anaknya (3 laki dan 1 perempuan),nilai rumah cukup besar sekitar 15 milyar dan hasil penjualan telah sepakat akan dibagi 50 % untuk ibu,dan 50% sisanya dibagi rata diantara keempat anaknya. Pembelinya pun sudah ada,sudah memberikan DP,hanya tinggal menunggu pelunasan saja. Hingga tiba-tiba sang ibu meninggal secara mendadak,sehingga warisan pun jadi seluruhnya dikeluarkan,beserta tabungan,perhiasan dan 1 rumah besar lagi di kawasan menteng Jakarta senilai kisaran 50-60 milyar.

Setelah prosesi pemakaman dan suasana berkabung,beberapa hari kemudian saya menyampaikan bahwa mengenai warisan maka Allah telah menetapkan dalam al-qur’an bahwa  bagian anak laki-laki adalah 2 kali bagian anak perempuan.  Teman saya ini bilang bahwa seluruh keluarga telah sepakat utk dibagi sama rata antara seluruh anaknya,dan bahkan menanyakan dalil mana dalam al-qur’an mengenai hal ini. kebetulan saya sudah belajar sedikit tentang waris,dan urusan waris garis besarnya hanya ada dalam 3 ayat yang Allah rumuskan dalam al-qur’an ,yaitu di surat an-nisa (surat ke empat) ayat 11,12 dan 176. Namun khusus utk yg ditanyakan teman saya ini tercantum dalam surat  an-nisa ayat 11.

 

(QS 4:11) Allah mensyari’atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bahagian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.  

Kemungkinan dalam masalah ini yang tidak akan setuju adalah pihak perempuan,apalagi dia merasa selama ini jika ada menjual harta keluarga bagiannya selalu sama dengan yang lainnya. Saya telah menyampaikan tapi hal ini tentu jadi berat bagi pihak laki-laki,sebab mereka pada dasarnya juga telah setuju untuk membagi rata warisan tersebut sama rata.

Jadi bagaimana kelanjutannya? Alhamdulillah islam menyediakan solusinya,dari seorang ustadz bernama ustadz Taufik daud ,semoga Allah merahmatinya selalu,saya mendapatkan jalan keluarnya,jadi caranya warisan tersebut bisa dibagi dulu sesuai ketentuan syariat Allah,baru kemudian yg laki2 bisa menghadiahkan sebagian warisannya kepada yg perempuan agar nilainya menjadi sama rata diantara mereka.

Ketika solusi ini dibicarakan diantara mereka,kedua yg laki2 hanya diam saja,sementara yg perempuan bilang ‘ribet’, langsung aja lah katanya. Padahal kalau dipikir apanya yg ribet,yg membagi nanti notaris ,dia hanya duduk manis. Dan ketika mentransfer bagiannya,itu yg mengerjakan adalah pihak laki-laki,bukan perempuan. Sang perempuan ini cukup duduk manis menunggu transferan sesuai kesepakatan. Mungkin dia takut jika uang sudah dipegang kemudian tidak jadi diberikan atau berubah pikiran.

Coba kita hitung kasar ya berapa selisihnya jika dibagi rata dan dibagi sesuai aturan Allah.

Anggaplah total warisan 15 M ditambah 60 M ,ini belum termasuk dua mobil mewah,perhiasan dan sejumlah deposito tentunya. Nilai 75 M jika dibagi 4 rata akan bernilai masing-masing 18,75 M.

Sedangkan jika dibagi menurut al-qur’an akan bernilai :

3 laki = 3 x 2 = 6

1 perempuan = 1

Total 6 + 1 = 7

Maka pembaginya adalah 7,setiap anak laki-laki mendapatkan 2/7 bagian dan yg perempuan mendapatkan 1/7 bagian.

Jadi menurut al-qur’an bagian anak laki-laki adalah 2/7 x 75 M = 21,428 M atau 21,5 M ,sedangkan perempuan mendapatkan 1/7 x 75 M = 10,714 atau hampir 11 M.

Berarti ada selisih sekitar 21,5 – 11 = 10,5 M ,cukup besar bukan? Ini berarti nantinya setiap anak laki harus mentransfer 10,5 /3 = 3,5 M.

Nah pertanyaannya apakah para anak laki-laki itu tidak tergoda dengan nilai 3,5 M? mungkin inilah yang dikhawatirkan oleh sang anak perempuan.

Akan tetapi yang paling membuat saya mengurut dada sebagai seorang muslim adalah perkataan sang anak perempuan,bahwasanya ini negara NKRI ,jadi baginya sesuai hukum negara aja. Pertanyaan saya apakah malaikat nanti nanya ktp kita dari negara mana? Bukankah kelak Allah subhana wa ta’ala akan bertanya kepada kita apakah kita telah menjalankan hukumNya? Bukan hukum negara ini? bagaimana mungkin seorang muslim bisa berkata seperti ini?

Saat ini warisan sedang dalam proses,karena hartanya cukup banyak,doakan semoga saja Allah menolong keutuhan keluarga ini,dan tetap bisa berbagi sesuai kesepakatan tanpa melalaikan hak Allah.

Sholat Fajar

Kita semua tahu tentang keutamaan sholat fajar atau biasa disebut juga Qabliyah subuh,yaitu lebih baik dari dunia dan seisinya kata rasul

“Dua rakaat shalat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.”(HR. Muslim)

“Sungguh dua raka’at itu (sebelum Subuh) lebih aku cintai daripada seluruh dunia.” (HR Muslim)

“Janganlah kalian meninggalkan sholat sunah subuh walaupun kalian di kejar pasukan musuh ” ( HR Abu Dawud dan Ahmad )

Pertanyaannya : apakah jika kita terlambat sholat subuh ,kemudian melakukan sholat Qabliyah ini masih mendapatkan pahala yg sama?

Pertanyaan diatas masih bisa terbagi lagi jadi dua yaitu : bagaimana pahala yg dikerjakan waktu subuh dan bagaimana yg setelah matahari terbit?

Karena sholat subuh tetap wajib dikerjakan ketika ketiduran jam berapapun kita terbangun

“Siapa yang lupa untuk melaksanakan shalat, maka laksanakanlah ketika ingat, tanpa kaffarah atas lupanya itu kecuali dengan mengerjakan shalat tersebut.” (HR Bukhari)

Menurut yg saya pelajari insya Allah masih dapat pahala melakukan sholat qabliyah subuh sebelum terbit matahari

Misalnya waktu adzan subuh jam 5,kemudian misalnya matahari terbit jam 6 ,ini sekedar contoh aja biar gampang ya 😀

Maka jika sholat jam 5.30 pahalanya mungkin masih dapat ½ dunia dan seisinya ,ya masih lumayan kan? Sesuai dengan usahanya lah

Bagaimana jika sudah tinggal sisa 15 menit dari jam 6? Ya mungkin pahalanya tinggal ¼ dunia dan seisinya ,masih lumayan lah daripada gak sama sekali

Ini semua cuma kira2 tentunya,Allah yg Maha teliti dan Maha tinggi tentu tahu pahala terbaik untuk setiap usaha kita

Penjelasan tadi khususnya buat pria yg ketinggalan sholat subuh jamaah dan akhirnya jadi sholat dirumah,kalau wanita kan memang lebih utama dirumah sholatnya,Kalau wanita ujian yang membedakan antara wanita munafik dan wanita mukminah adalah shalat pada permulaan waktu.

Saya juga mempelajari bahwa tidak ada sholat lain setelah sholat subuh sebagaimana dalam hadist berikut :

“Tidak ada shalat setelah subuh sampai matahari tinggi dan tidak ada shalat setelah ashar sampai matahari tenggelam.” (HR Bukhari)

Namun bagi pria yg terlambat datang ke masjid sehingga tidak sempat sholat fajar maka bisa dilakukan setelah sholat subuh jamaah

Dari Qais bin Qahd RA, bahwasanya ia shalat shubuh bersama Rasulullah SAW, dan belum melakukan shalat sunnah dua rakaat qabliyah subuh. Ketika Rasulullah SAW telah salam maka ia pun salam bersama beliau, kemudian ia bangkit dan melakukan shalat dua rakaat qabliyah subuh, dan Rasulullah SAW melihat perbuatan tersebut dan tidak mengingkarinya (HR Tirmidzi)

Lalu bagaimana jika sudah matahari terbit? Ada hadis lain tentang meng-qadha sholat yg terlambat

“Barangsiapa yang belum shalat dua rakaat qabliyah subuh maka hendaknya melakukannya setelah terbit matahari” (HR Tirmidzi)

Bagaimanakah pahalanya? Yg demikian mungkin saja hanya 1/100 dunia,tapi itupun juga sudah bagus kan ya? Allah lebih tahu tentang pahala

Yang paling penting menurut kita,karena Rasul hampir2 tidak pernah meninggalkan sholat fajar,maka hendaknya kita juga demikian

Namun yang terbaik adalah sholat fajar yg dilakukan di waktu antara adzan dan iqomah ,itulah yg paling utama tentunya

Allahua’lam ,hanya Allah Yang Maha Benar ,Demikian penjelasan kami,semoga bermanfaat bagi kita semua 🙂

Syarat nikah

Teringat film KCB ketika calon pengantin wanita meminta untuk tidak dipoligami sebagai syaratnya menerima lamaran nikah. Memang suatu syarat boleh saja diajukan asal tidak bertentangan dengan syariat islam yang ada,terutama dengan yg wajib

Ketika poligami yg bersifat mubah dijadikan syarat dalam pernikahan,maka hal ini boleh2 saja asal keduanya ridho.Maka saya juga membayangkan,ketika wanita2 hendak menikah mengajukan syarat kepada para calon pria yg melamar.Syaratnya harus sholat subuh berjamaah di masjid istiqomah 40 hari tanpa terputus dulu ,serta tidak tinggal sholat lain.

Insya Allah akan lebih banyak pria yg meramaikan subuh berjamaah bersama2 dengan para Pejuang Subuh lainnya.Saya telah buktikan,jika mampu untuk melakukan sholat subuh 40 hari,sholat lain pun jadi terasa ringan untuk dikerjakan.
Semoga menginspirasi para wanita yg sedang mencari pria2 soleh pilihannya,Ujian ini terkesan sederhana namun sebenarnya amatlah berarti,ketika sang pria ridho menerima syarat yg baik dari calon istri utk terlebih dahulu istiqomah ,tentu ini bisa jadi patokan keseriusan sang pria dan juga kesungguhannya menjalankan agama islam.

Insya Allah setelah 40 hari tidak ingin lagi tertinggal satu sholatpun karena telah terbiasa dan menjadi karakter,sisanya Allah yang akan menguatkan perjuangan menuju istiqomah sampai akhir hayat

Melakukan syarat nikah juga tidak perlu dimata2i,cukuplah disuruh berjanji di hadapan Allah dan saksi lainnya,kemudian kita bisa cek pada jam2 menjelang sholat,apakah sudah standby di masjid atau masih dirumah ,bisa misalnya kita telepon ke rumahnya untuk mengecek kejujurannya,tapi pastikan bahwa keluarganya pun mengetahui syarat nikah yg kita ajukan tersebut

Bukan mahalnya mahar yang penting,tapi tingkat kesulitan yg harus diraihnya dgn kesungguhan,bukankah wanita yg berharga maharnya pun sesuai?

Selamat mencari,semoga berkah Allah dalam pernikahan anda kelak 🙂

*pasang lagu barakallah by Maher zain 😛

Qunut

Dulu sempat bingung kok ada masjid yg qunut sama ada yg gak pake qunut. Setelah belajar fikih dan tanya ustadz ternyata qunut dipakai oleh rasul dalam keadaan perang. Selama ini saya gak pakai qunut karena merasa bahwa negeri tidak dalam kondisi perang.

Yang jelas banyak jg mesjid yg pakai qunut dalam subuh,jika digolongkan katanya NU,kalau muhammadiyah itu tidak pakai.Entah qunut karena perang atau karena kebiasaan,tapi saya sekarang punya pemikiran lain tentang qunut 

Diam2 saya setuju bahwa kita sedang perang. Perang melawan apa? banyak,mulai dari : Liberalisme,Kapitalisme ,dll. Liat aja penjajahan gaya baru dunia barat terhadap kita, (hampir) Semua aset negara kita dikuasai oleh asing. Bukannya ini memang jamannya penjajahan gaya baru? Neo koloniasme namanya alias imperialisme gaya baru. Bukannya Dajjal dan antek2nya berhasil memperdayakan sebagian besar umat saat ini?

 

Coba lihat,berapa banyak pemuda kita yg rela berkorban untuk meramaikan sholat subuh? Di jaman rasul,jika beliau masih ada,bagi pemuda yg tidak ikut jamaah rasul berkata ingin membakar rumah mereka demikian disebutkan dalam hadist bukhari.

Pemuda2 yang rela sholat subuh jamaah berarti mengorbankan beberapa hal untuk mencapainya. Antara lain : tidur lebih awal ,yg artinya tidak nonton bola,film,kongkow ,dugem,nongkrong,pacaran,dll.

 

Karena itu jangan dipikir mudah sholat subuh berjamaah,karena itu sampai rasul katakan pembeda munafik ada pd sholat subuh. Jangan teriak2 jihad kalau subuh bangunnya aja masih susah ,apalagi mau jamaah di masjid 

 

Gak usah dulu ngurusin palestina dan rohingya kalau subuh aja masih suka kelewatan gak istiqomah 40 hari. Bukannya lebih baik mengurus diri sendiri dulu sebelum mengurus orang lain?

Karena itu menurut saya kita perlu qunut,karena umat sedang diserang tanpa tahu bahwa dirinya dalam perang Bukan perang fisik tapi perang pemikiran,alias gawzul fikri. Lihat aja dari cara pakaian sampai gaya hidup remaja saat ini  Semua mengacu kepada liberalisme dan kekafiran,bukan kepada nilai2 islam 

 

Tutup aurat hanya pas sholat,setelah itu buka kembali tanpa merasa malu kepada Allah.Pacaran dan free sex dimana2,coba lihat di flyover2, sekitar taman mini ,dalam ancol,bahkan skrg kuburan pun ayo aja.Sholat juga hanya sekenanya,kadang kena kadang kemana,padahal itu tiang agama. Bisa jalan2 tapi gak sholat walau harusnya sholat sekalipun pikiran masih jalan2. Korupsi bukannya tambah sedikit ,mulai dari polisi ,hakim,sampai departemen agama juga korupsi pula 

Karena itu siapa yg merasa ini bukan perangnya silahkan saja tidak usah berjuang memperbaiki ini semua. Saya tidak menunggu kebangkitan islam dengan menjadi penonton,tapi saya mewujudkannya dengan sebuah gerakan kecil 

Meski sekarang kecil,tapi saya yakin suatu hari akan jadi besar,sebesar cita2 kebangkitan islam dalam visi saya . Jika pemuda2 islam mau memenuhi masjid di waktu subuh sebagaimana waktu jumat,itu berarti 1 hal sudah pasti  yaitu pemuda2 tsb pasti jg sudah menjalankan syariat lainnya ,karena sholat subuh itu yg paling berat kata rasul 

Berarti karena itu yg paling berat,yg lain pasti jadi terasa ringan untuk dilakukan

 

Karena itu sekarang saya selalu berdoa dalam setiap qunut saya,ya Allah bangkitkan umat islam di negeri ini dan di dunia. Tegakkan syariatMU ya Allah di muka bumi ini agar kami terhindar dari azab dan murkaMU.Bagi kami ,keluarga kami dan keturunan kami,jangan KAU musnahkan kami karena kesalahan sebagian dari kami ya Allah

 Image

Emas

Sesuai janji saya,saya akan menulis tentang emas.

investasi bidang emas memang sedang booming belakangan ini,terlihat dengan banyaknya outlet gadai emas di sekitar jalan2 ibukota.

Mengapa emas? Emas rata2 pertahun dapat mencapai kenaikan 30 – 40% ,minimalnya adalah 25%. sedangkan properti sebagai investasi yang begitu favorit dan membutuhkan dana besar saja per tahun hanya bisa memberikan kenaikan nilai sekitar 15 -20%.

Sebenarnya harga emas atau properti yang naik itu adalah ilusi menurut saya. kalau saya melihatnya lain,saya melihat emas adalah satu2nya yang stabil di dunia ini,secara nilai materi. tetapi karena mata uang kita yang lemah,akibat depresiasi,emas terilusi harganya naik. demikian juga dengan properti,tetapi emaslah yang tidak berubah,properti kalau dibandingkan emas masih tetap turun.

Kalau uang sendiri kenapa sih bisa turun nilainya? itu kan sesuai saja dengan hukum ekonomi ,yaitu jika Penawaran lebih besar dari Permintaan (Supply > Demand) ,maka harga akan cenderung turun,demikian juga sebaliknya. Nah salah pemerintah sendiri yang terus menerus mencetak uang,tanpa membackup dengan komoditas nyata untuk sejumlah kertas tersebut. dulu untuk mencetak uang diwajibkan untuk menyimpan sejumlah emas (Perjanjian Bretton wood 1944) ,namun sejak perang vietnam,amerika membatalkan perjanjian tersebut secara sepihak (Nixon Shock  1971),dan akhirnya negara lain pun mencetak uang tanpa adanya jaminan emas.hal  inilah sebenarnya sumber dari segala krisis ekonomi dunia. (sumbernya bisa dibaca dari sini dan sini)

 

gambar boleh pinjam dari geraidinar.com

Harga emas sebenarnya tidaklah naik atau turun,itu bisa kita buktikan dari cerita hadist rasul berikut : Ali bin Abdullah menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, Syahib bin Gharqadah menceritakan kepada kami, ia berkata : saya mendengar penduduk bercerita tentang ’Urwah, bahwa Nabi SAW memberikan uang 1 Dinar kepadanya agar dibelikan seekor kambing untuk beliau; lalu dengan uang tersebut ia membeli dua ekor kambing, kemudian ia jual satu ekor dengan harga 1 Dinar. Ia pulang membawa 1 Dinar dan satu ekor kambing. Nabi SAW mendoakannya dengan keberkatan dalam jual belinya. Seandainya ‘Urwah membeli debupun, ia pasti beruntung” (H.R.Bukhari)

karena itu lebih baik untuk keamanan nilai kita kita tempatkan pada emas,ketimbang pada yang lainnya. grafik emas 10 tahun terakhir cenderung menanjak harganya jika kita bandingkan dengan rupiah,namun sebenarnya juga cenderung flat jika kita bandingkan dengan komoditas seperti minyak bumi dan juga hewan ternak seperti kambing.

yuk rame2 beli emas… 🙂

Persiapan

mohon maaf sekali bagi teman2 blogger,belakangan ini saya jarang menengok blog ini,sebab begitu banyak yang harus dikerjakan di dunia nyata.

rasanya kalau diibaratkan blog ini sekarang sudah jadi semak belukar karena rumput2 dan ilalang sudah lama tidak dipangkas.

saya mohon doanya,karena insya Allah saya akan melangsungkan akad nikah di bulan april 2011 ini. kemungkinan akan diadakan di bukittinggi di tempat calon istri saya (asiiik ketemu bundo lagi 😀 )

untuk yang di jakarta,rencananya saya mau ngadain sekedar syukuran nanti ala kadarnya setelah acara di bukittinggi beres (dan kalau ada dananya juga 😀 )  ,mudah2an bisa terlaksana  ya 😉

semoga niat baik ini dilancarkan jalannya,amin…

Bermakna karena dimaknai

Tulisan ini terinpirasi sebuah cerita yang saya baca,tentang seorang anak kecil yang memberi hadiah ulang tahun untuk ayahnya. ketika dibuka ternyata kado itu isinya kosong. ayahnya bertanya mengapa diberikan hadiah kosong,lalu sang anak menjawab bahwa kotak kosong itu di dalamnya berisi ribuan ciuman untuk sang ayah. ayahnya pun terharu mendapat kado yang begitu indah dari anak yg begitu dicintainya itu,dan langsung memeluk sang anak. Baca lebih lanjut

Bencana dan introspeksi

Menyikapi berbagai bencana yang terjadi di tanah air,haruslah dilihat dari kacamata spiritual.

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS 30 : 41)

Baca lebih lanjut