Kisah Mualaf

ijinkan saya bercerita sedikit tentang perjalanan saya menemukan agama yg mulia ini. Saya dulu beragama Katholik ,sebelum memeluk islam ,di tahun 97 dulu diperkenalkan oleh seorang wanita yg dulu dekat dengan saya.

Saya ingat sewaktu kecil dulu sewaktu SD, saya pernah bertanya kepada seorang guru sekolah minggu saya : Mengapa Tuhan ada 3? Jawaban sang guru adalah “sebagai orang beriman kamu harus percaya saja”

Sebenarnya saya tidak puas dengan jawaban itu,kok Tuhan ada 3,tapi pada waktu itu saya masih kecil dan tidak terlalu perduli ,hanya saja saya memang tidak pernah berdoa membayangkan wajah Yesus,dan saya pribadi tidak suka dgn patung2 yg ada di gereja,saya yakin Tuhan tidak seperti itu,tapi Tuhan itu pasti jauh lebih hebat dan diluar kemampuan berpikir saya.

Setelah saya memeluk islam dan mengenal Allah dan sifat2NYA,saya langsung bilang ke diri saya “ini dia Tuhan yg saya cari2,ini Tuhan yg benar, Tuhan tidak bisa saya gambarkan,karena Tuhan diluar nalar saya,siapa saya yg amat kecil ini mampu mengerti rahasia kebesaran Tuhan”

dengan dibenturkan kenyataan bahwa wanita tersebut akhirnya putus hubungan dengan saya ,wanita tsb seorang muslim,berbeda dgn saya kala itu. Setelah kini saya renungi ternyata Allah sedang mengajari saya tentang makna cinta kala itu. Allah sedang mengajarkan saya apa itu cinta,supaya kelak di kemudian hari saya mampu mencintaiNYA juga.

Dulu saya tidak pernah mengerti apa itu memakai rasa,kok bisa orang menangis dengar lagu sedih, karena saya tipikal orang yg selalu pakai logika,menangis rasanya tabu utk seorang laki2,demikian saya diajarkan.

Sebelum masuk islam itu saya tidak makan seminggu,kehilangan nafsu makan,turun setidaknya 3 kg dalam seminggu,lalu menangis hampir tiap hari selama sebulan,kadang terbangun dengan jantung berdebar ,sesak rasanya dada ,sakit sekali hati kehilangan.

Waktu itu karena juga hilang nafsu makan saya lakukan puasa mutih yaitu puasa hanya makan nasi dan air putih ,tapi anehnya puasa tersebut malah membuat pikiran jadi lebih logis dan jernih, saya jadi tahu apa yg saya mau dalam hidup

Sejak itu pula saya berjanji tidak mau lagi merasakan kehilangan yg seperti itu,cukuplah sekali itu saja,tapi saya bersyukur bisa memakai perasaan saya utk pertama kalinya,kini saya bisa mengerti mengapa seorang menangis tatkala mendengar musik sedih,ternyata rasa itu indah.

Dulu saya berharap mati namun tidak berani bunuh diri,karena di agama katholik orang yg bunuh diri tidak akan masuk surga,ternyata di islam pun sama saja setelah saya tahu di kemudian hari,untunglah Alhamdulillah. Sempat berpikir cara mati paling enak,apa lompat dari gedung,nabrakin mobil di tol,tapi mikir lagi,kalau belum saatnya mati juga gak akan mati nanti

.

Dulu saya penyuka babi,dan takut kalau masuk islam tidak bisa lagi makan babi. Sekarang boro2 deh,membayangkannya saja sudah mau muntah. pernah dulu tidak sengaja makan,seminggu kemudian pas tahu masih ingin muntah

Dulu saya juga jarang ke gereja seminggu sekali,gimana kalau masuk islam sehari 5 kali,seminggu sekali saja saya suka bolos. Dalam diskusi dgn seorang ustadz yg dikenalkan kakak saya ,beliau meyakinkan saya bahwa islam itu mudah, Ibadah dalam islam dilakukan sesuai kemampuan saya saja dulu,nanti baru meningkat perlahan

Ketika saya renungkan saya sebenarnya tertarik islam,tapi tidak berani melangkah,karena takut meninggalkan kebiasaan dan takut tidak mampu menjalankan islam dengan benar. Sebab logika saya mengatakan ,jika semua agama ini benar (Yahudi-Kristen-Islam) ,tentu yg paling sempurna adalah yg paling akhir datang,karena menyempurnakan agama2 yg sebelumnya (ternyata sesuai dgn kata2 dalam alquran)

Dalam hati kecil saya mengatakan juga Yesus tidak mungkin Tuhan,sebab Tuhan tidak berdoa,kalau Tuhan berdoa ,berdoa kepada siapa? Tuhan adalah yg mengabulkan doa. Yesus di injil juga berdoa “Eloi… Eloi…. Lama sabakhtani” (Tuhan… Tuhan… Mengapa KAU tinggalkan aku?) ,meskipun akhirnya sekarang saya tahu yg berdoa di kayu salib itu bukanlah Yesus karena beliau telah diangkat Allah ke langit utk turun lagi di akhir jaman.

Ada juga  ketakutan saya yg lain yaitu bagaimana jika kemudian nanti saya meninggalkan islam kembali ke agama saya yg lama ,sebab saya tidak mau mempermainkan agama seperti orang lain ,dimana kalau nikah dgn orang islam agamanya jadi islam,kalau nikah dgn orang kristen agamanya jadi kristen. Agama bukanlah pakaian buat saya,agama bukan sesuatu yg diganti sesuai musim atau kebutuhan,tapi agama buat saya adalah tubuh saya,yaitu esensi dibalik pakaian itu sendiri,melekat tanpa bisa diganti2.

Beragama buat saya bukanlah sebuah soal pilihan berganda biasa ,yg kalau salah hanya berkurang nilai ujiannya,tapi sebuah proses pemikiran yg harus dipikirkan dalam2 agar tidak menyesal kelak di akhirat.

Bagaimana saya mencegah diri saya supaya tidak pindah2 agama lagi setelah masuk islam? Dulu saya berjanji saya pd diri sendiri boleh pindah agama,setelah saya dibunuh dan bisa bangkit lagi dari kematian. Kini jika bisa bangkit dari mati berkali2 pun saya tidak sudi pindah agama manapun ,Islam adalah pilihan satu2nya dan terakhir utk saya

 

Image

NB: gambar adalah Abdullah paco yg mualaf tahun 2012 di masjid Graha Hijau 2 ciputat

12 Komentar

  1. subhanallah.. saya selalu suka cerita tentang mualaf seperti ini. bukan hanya karena “ikut-ikutan” belaka. kadang saya yg muslim dari lahir karena bawaan orang tua merasa malu karena kalah ilmu terhadap yg mualaf. Tp alhamdulillah sekarang insyaallah saya sudah bukan muslim “KTP” lagi karena saya ingin memperdalam islam itu sendiri. Semoga kita semua selalu dalam jalan yg benar. aamiin.

  2. “Sesungguhnya Islam adalah agama bagi mereka yang (mau) berpikir”

    …. lupa ini hadits apa ayat yah >.<

  3. terharu baca postingan ini, semoga kita selalu berada di jalan Nya

    • Aamiin ya Rabb…

  4. Ya, mdh2an keberadaan sdr di islam makin menambah kualitas muslimin, bkn cm kuantitasnya aja. Jauh lbh baik menemukan kebenaran ditengah prjalanan drpd mengikuti kebenaran dr awal tp tdk prnah menggali dan meyakini kebenaran itu.
    Marhaban ya akhi.

  5. air mata ini ya ALLOH. . . .

  6. syukur alhamdulilah untuk semua umat nabi muhamad yg telah mendapatkan hidayah dan inayahnya.sangatlah beruntung orang yg meninggal dgn tetap memegang iman dan islamnya.

  7. Alhamdullilah,
    Puji syukur kita kepada Allah Swt. yang telah memberikan jalan serta hidayahnya.
    ijin share ya ms Didot pengalamannya di blog sy buat menambah wawasan bersama. di http://wedhakencana.blogspot.com
    Jazakallahu khairan

  8. akhirnya anda mendapatkan hidayah, komentar balik ya ke blog saya myfamilylifestyle.blogspot.com

  9. Subhanallah….. saya terharu baca postingan ini. Kalau memang mau belajar tentang Islam, belajarlah tentang agama Islam, bukan belajar tentang penganut Islam…. Islam itu agama sempurna, sedangkan penganut Islam (muslim) tidak selalu sempurna….

  10. Alhamdulillah, nambah lagi saudara semuslim, semoga kita sama2 bisa menjalankan perintah agama Islam dg baik, amiinn

    Mampir ke blog Q yang ini juga yah http://nutrisicantik.blogspot.com/2013/08/menjaga-pola-makan-sehat-di-hari.html

  11. Ikut bahagia dan bangga mendengar perjalanan mualafnya, Mas… 😇


Comments RSS TrackBack Identifier URI

Tinggalkan komentar