Kemiskinan dan kekufuran

Ada yang bilang,kemiskinan identik dengan kekufuran.

apakah benar kalau miskin lantas jadi sulit bersyukur?  banyak juga orang miskin yang tidak meninggalkan ibadahnya,serta masih suka menolong dan bahagia dengan keadaannya itu. Malah setau saya biasanya orang kalau diuji dengan kesulitan dan kemiskinan lebih ingat ke Allah daripada saat diuji dengan kenikmatan dan kekayaan.

Apakah benar kalau orang kaya lebih mudah bersyukur karena keadaannya itu dibanding yg miskin? saya malah sering juga menemui orang2 kaya dan kecukupan yang lupa untuk bersyukur. masih untung kalau ingat bersyukur,malah yg parah adalah banyak yang terjerumus maksiat dengan kekayaannya itu.

apakah syukur hanya sebatas di mulut saja sudah cukup? apakah sebatas mengucap alhamdulillah sudah dapat dikatakan bersyukur?

Setau saya,syukur haruslah juga ditunjukkan dengan perbuatan,menggunakan nikmat dan kelebihannya untuk di jalan Allah,selama belum melakukan itu belumlah dapat dikatakan seseorang itu bersyukur.

rasanya semua kembali kepada manusia itu sendiri,mau kaya atau miskin,selama dia lupa ataupun lalai dari mengingat Allah,dan tidak mencari alasan untuk bersyukur dengan bertafakur,rasanya dia akan selalu kufur terhadap nikmat Allah. bukan begitu bukan? 😛

13 Komentar

  1. Syukur menurut saya diawali dari hati, diucapkan dengan lisan dan kemudian dijewantahkan dalam bentuk perbuatan, yaitu memanfaatkan apa2 yg telah ALLAH anugerahkan kepada kita secara optimal…

  2. mau kaya atau miskin yang penting hidup bisa bahagia…

  3. Oyen baru saja nulis nyang nyinggung tentang eneh, tapi bandwith barusan abis 😦

  4. Kefukuran tidak memandang kaya atau miskin, namun semua terpulang pada pribadi masing-masing.

  5. Rasa syukur memang harus ditunjukkan juga dengan perbuatan. Orang yang berkelebihan, namun berfoya2, menandakan ia masih belum bersyukur 🙂

  6. sebenarnya sih semua tergantung dari pribadinya masng-masing…
    hanya saja kenapa dibilang “lebih dekat” dengan kemiskinan karena kemiskinan merupakan hal yang paling rentan dengan cobaan…

  7. karena bahagia datangnya dari rasa syukue 🙂

  8. Saya setuju mas. Disaat kita merasa kesulitan kadang kita berdoa dengan sepenuh hati mohon agar Allah SWT memudahkan segala urusan kita dan berjanji apabila kemudahan itu terlaksana, kita akan semakin bersyukur.Tetapi, takkala kesulitan itu berganti dengan kemudahan dan kita berada pada puncak kejayaan, kadang kita malah terhanyut dengan kejayaan tsb dan akhirnya malah lupa bersyukur.

  9. sebenarnya ketika kaya, kita punya banyak kesempatan utk selalu bersedekah dgn harta kita ya Mas Didot, sementara ketika miskin, ketika kita bersabar menghadapinya, maka akan banyak kebaikan dunia kahirat yg kita terima.
    salam

  10. kaya atau miskin, sebenarnya bukan ukuran utk tetap istiqomah melakukan ibadah padaNYA semata
    salam

  11. seperti kesimpulannya

    mau kaya kek mau miskin kek
    kuncinya tetep harus bersyukur…

    bukan begitu kang??

  12. Miskin memang bisa mengarah menjadi kufur. Mengapa? karena orang hidup sudah pasti butuh kebutuhan hidup: yakni sandang, pangan, papan, Kebutuhan hidup tersebut merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Nah, ketika manusia dapat memenuhi ketiga kebutuhan tersebut, maka mereka biasanya dapat menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari. termasuk kegiatan beribadat. Kegiatan mencari sang pencipta. menjalankan perintah perintah agama yang dianut. Tetapi, Ketika perut masih sering kelaparan, pakean dibadan belum tentu berganti tiap hari, dan rumah untuk istirahat juga belum tersedia, maka manusia biasanya akan mencoba mencari dan mencari. Dan bila manusia itu tidak mempunyai bekal iman yang kuat maka terjadilah kekufuran !!!!!. manusia lebih mencari untuk hidup untuk hidup dan melupakan agamnya. Renungkanlah…renungkanlah…..

  13. Apa yang dimaksud dengan kemiskinan Identik


Comments RSS TrackBack Identifier URI

Tinggalkan Balasan ke Uchyy Batalkan balasan