kebiasaan seputar sholat

Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. (QS 7 : 205)

Ada beberapa kebiasaan2 baru  yg tidak dicontohkan oleh rasul, tidak semua kebiasaan ini  buruk,tapi mari kita renungkan sama2 beberapa kebiasaan ini,karena ini tidak ada contoh oleh rasul. adapun kebiasaan baru yg baik misalnya saja adalah sholat tarawih yang kita lakukan di jaman ini ,sholat  jadi lebih rapih ,semua ini atas prakarsanya umar bin khattab ,karena beliau melihat jamaah tersebar dan sholat sendiri2 pada jaman pemerintahan beliau.

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas (QS 7 : 55)

kebiasaan baru itu antara lain :

  1. mengusap muka setelah sholat. hal ini tidak ada contoh dari rasul dan para sahabat sama sekali ,jadi kalau anda melakukan itu hanya karena melihat orang lain melakukannya sebaiknya tidak perlu diikuti, karena itu hanya kebiasaan orang kita saja mungkin. sayapun kadang2 masih suka melakukan,karena faktor kebiasaan,makanya ini lagi mau dirubah juga biar gak usah ngusap2 muka lagi 😛
  2. Berdoa dan berzikir bersama dipimpin oleh iman setelah salam. hal ini juga tidak ada contoh dari rasul,karena berdoa setelah sholat dilakukan sendiri2,adapun zikir yg terbaik adalah dengan bersuara pelan (cukup dalam hati).
  3. Saling berjabat tangan seusai sholat ke orang2 sekitar. hal ini tidak ada contoh dari rasul maupun para sahabat,adapun jika ingin melakukannya boleh2 saja,karena dianggap baik melakukannya,tapi bukan suatu hal yg wajib untuk dilakukan setiap selesai sholat.
  4. Berzikir dengan Tasbih. hal ini adalah kebiasaan orang2 yahudi,nasrani dan budha. yang disunahkan adalah dengan menggunakan buku2 jari.

Abdullah bin Amr ra berkata, “Ra-aytu rasulullahi ya’qidut tasbiiha bi yamiinihi” yang artinya “Aku melihat Rasulullah menghitung bacaan tasbih (dengan jari–jari) tangan kanannya”(Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud no. 1502 dan Tirmidzi no. 3486)

Bahkan Nabi SAW memerintahkan para sahabat wanita menghitung : Subhaanallah, alhamdulillah dan mensucikan Allah dengan jari–jari, karena jari–jari akan ditanya dan diminta untuk berbicara (pada Hari Kiamat) (Hadits Hasan Riwayat Abu Dawud no 1501 dan At Tirmidzi, dihasankan oleh Imam An Nawai dan Ibnu Hajar Al ‘Asqalani)

42 Komentar

  1. Wah, manteb mas! Tambahan dari saya, saf kadang kurang rapat dalam salat.

    Makasih mas buat mengingatkan, saya sendiri menyadari poin2 di atas sebenarnya tidak ada waktu saya sudah dewasa.

    Semoga kebiasaan tsb berganti dengan menjalankan sunah Rasul saw yang benar. 🙂

    • betul,kita cari dasarnya ,kalau gak ada ya gak usah diikutin 🙂

  2. dot, ini mungkin di luar sholat, tapi gue mo nanya, kalo dzikir yg rame2 gitu sampe teriak2 suaranya (dan sori, rada terdengar kasar sih terkadang) itu sbnrnya di Islam gimana ya hukumnya?

    • lho,poin dua itu kan ngomongin itu des? 🙂

      • bukan yg itu Dot. Tapi yg semacem zikir akbar itu lho, bukan yg abis sholat. eh, tapi ga usah diributin deh, abis baca postingan terbaru lo, hehe…

        iya iya,bebas aja kok benernya des tapi ada yg disunahkan,bukan wajib lho 😛

  3. Kalo yang berjabat tangan itu emang gak wajib, tapi saya rasa penting juga untuk saling mengenal dengan orang2 sekitar. Yah setidaknya bertukar senyum lah. 🙂

    • betul sop,yg penting jangan jadi wajib,itu perbuatan baik,tapi bukan suatu kewajiban 🙂

  4. kalau di kalangan ukhti ada kebiasan cium pipi kiri dan kanan setelah shalat, menandakan bahwa kami bersaudara dan saling mengasihi … kalau shalat sama Ayah saya cium punggung tangan Ayah selesai shalat.

    Jadi kapan kita shalat bareng mas? 🙂 *mas didot ngambek yah sama Ade? *

    • bagus kebiasaan kamu itu de ,pasti ayah tambah sayang deh sama kamu 😛

      ditunggu sholat barengnya di alazhar sekalian traktirannya ade pas ultah kemarin :mrgreen:

  5. Terima kasih pengetahuan brharganya, smoga kualitas shalat kita brtambah baik.

  6. Nomor 3 saya masih suka lakukan
    Dg niat bersalaman bukan niat ini baian dari rukun sholat 🙂

    • iya gapapa kok mas achoey,boleh2 aja 🙂

  7. tasbih itu memang mirip rosario gitu ya Dot.. sangat melekat disebut tasbih krn kita biasa mengucapkan tasbih dengan benda itu [kalimat bundo bikin mumet ]

    Butiran tasbih sebenarnya terletak bukan pada ‘butiran’ benda yg biasa dipake itu. Butiran tasbih itu mengalir dari mulut, pikiran dan hati.. begitu ya Dot?

    jadi sebenarnya ngga dihitung pun ngga apa2.. krn semestinya tiap tarikan napas berisi tasbih kita pada Sang Pencipta.

    • ya aku tau itu rosario dulu juga pernah punya bundo waktu masih katholik 😉

      betul banget bundo,tasbih itu gak perlu dihitung,dilakukan setiap saat sebisanya,setiap tarikan nafas kita…

      ah bundo udah paham kok 🙂

  8. bundo ketinggalan kata ‘pada’ Sang Pencipta 😀
    edit ya Dot, tq

    • sip udah diedit ya bundo 😛

  9. Mengenai point no. 5, saya pernah menggunakan tasbih tapi jujur saya agak ribet kalo menggunakan alat bantu tersebut, jadi kembali lagi menggunakan buku-buku/ruas-ruas jari.. sampe sekarang 🙂

    Mengenai hadits-nya mungkin merujuk pada surat Yaasiin ayat 65:

    Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.

    Thx ilmunya mas 🙂

    • saya salah nutup quote kayaknya nih.. hehehe.. 😀

      gapapa mas ,yg penting ayatnya 🙂

  10. bunda masih punya kebiasan mengusap muka ketika selesai memberi salam,
    tapi bukan krn ikut2an, hanya kebiasaan saja.
    ternyata tak ada contohnya dr Nabi saw.
    ok lah pelan2 akan bunda coba hilangkan kebiasaan ini ,
    terimakasih Mas Didot utk info yg bermanfaat ini.
    kalau dzikir memang bunda selalu menggunakan buku2 jari, krn alasan praktis saja, lagi pula ibu pernah bilang , nanti jari2 kitapun hrs mempertanggung jawabkan apa2 yg dilakukan, kalau dipakai utk berdzikir, insyaallah akan mendapat kebaikan dunia akhirat,amin.
    salam

    • sama bunda,saya juga ikut2an aja selama ini tanpa pernah tau dasarnya 🙂

      lebih baik pakai jari2 kok hehe,lebih melekat pada kita daripada tasbih tentunya 😉

  11. ha???
    baru tau kalo menggunakan tasbih itu kebiasan umat agama lain

    • nah sekarang udah tau kan? itu ada kok haditsnya,dan di alquran juga ada pada surat yaasin seperti penjelasan laki2 biasa 🙂

  12. Untuk point no. 1 kayanya susah mengubahnya. Takut dianggap aneh sama yang lain (terutama yang dikanan kiri kita)

    • maaf mas ifan,menjadi orang ikhlas itu berarti gak usah terlalu peduli sama penilaian mahluk(baca : manusia lain) ,toh kita melakukan sholat kan buat Allah,kenapa harus mikirin gimana di mata orang sebelah kanan kiri kita? biasa2 aja,kalaupun mau melakukan boleh kok, gak dosa,tapi jangan kita ikut2an tanpa tau ilmunya. nah kalau udah tau ilmunya kita gak usah malu untuk berbeda. semoga mas ifan gak bingung lagi dengan penjelasan saya ini ,sekali lagi maaf lho mas ifan 🙂

      • Nggak papa. Memang betul kok mas Didot. Ngapain kita harus malu dengan orang lain. Toh, kebenaran itu datangnya dari Allah Taala. Ini bisa jadi intropeksi bagi diri saya untuk kedepannya mempelajari islam dgn lebih intensif

        alhamdulillah mas ifan udah mulai paham 🙂

  13. hmm betul sekali

    makasih 🙂

  14. betul.. betul… aq setuju ma postinganmu ini Dot…

    alhamdulillah kalau setuju 🙂

    btw, mo intip aq dikit?? lihat reply komenmu plz… hehehe

    udah pernah liat kok nouf,tapi emang tetep gak bakal ngenalin kalau ketemu hehe 😛

  15. setuju sekali mas…

    alhamdulillah kalau anda sependapat 🙂

  16. Tanpa kita sadari, kita sering melakukan perbuatan yang tidak ada tutunannya dalam Qur’an dan Hadits, tapi kalau pun itu baik untuk orang banyak. Misalnya, di sekolah Mbak, anak-anak pada sholat berjama’an di kelas. Mereka diminta untuk menjahrkan bacaan sholat sehingga kita sebagai guru langsung bisa memperbaiki bacaan yang salah itu. Begitu pun dengan dzikir, Dot. Alhamdulillah, dzikir dengan menggunakan ruas jari tangan kanan sebelumnya pernah Mbak baca dari buku2 hadits, ya seperti itulah tuntunannya. Malah anak-anak sekarang sudah pada protes kalau ngeliat temannya yang dzikir dengan menggunakan tangan kiri. Perlu pengingatan terus, kadang mereka lupa.
    Dalam pembelajaran, apalagi untuk mengajari anak-anak SD, Mbak pikir (mereka belum baligh) pengetahuan tentang sunnah/wajib harus ditanamkan sejak dini).

    Sudah jelas bahwa ya wajib bukan sunnah dan yang sunnah tidak boleh dijadikan wajib. Ikuti aturan-Nya dengan banyak belajar. Terus, jangan mengatakan ini-itu bid’ah kalau belum ketemu dalilnya. Contohnya saja, dulu di zaman rosul saw dan sahabat, mana ada internet, apalagi blog kek gini. Apakah sampai sekarang kita nggak boleh menggunakan internet? Tidak bukan? Ada perkembangan zaman dan pengetahuan yang merupakan sunnatullah dan tidak bisa kita hindari. Kadang perlu peninjauan yang lebih mendalam untuk memutuskan sesuatu, kita punya MUI, yang berhak berfatwa. Kita masih punya ulama yang bisa diminta penjelasan tentang pembolehan atau tidaknya suatu perbuatan….Wallahu’alam…

    makasih mbak mel atas tambahannya,kita sepemikiran kok,mulai dari anak kecil yg belajar zikir ,zikir pakai tangan kiri,internet,semuanya punya pertimbangan,yg penting tau dasarnya mengapa kita harus atau tidak harus melakukan itu 🙂

  17. kebiasaan yang baik, kayaknya perlu di biasakan tu mas, makasih infonya.
    salam

    salam kembali 😉

  18. subhanallah

    walhamdulillah 🙂

  19. makasih pencerahanya bos

    sama2 ya 😉

  20. sholatlah seperti sholatku, begitu kata Nabi Muhammad,
    so, tinggalkanlah apa yg tidak beliau lakukan, dan kerjakan apa yang beliau kerjakan 😉

    nice post mas 🙂

    betul banget 🙂

  21. Info yang sangat bermanfaat mas… 🙂
    Makasih…

    sama2 dek lia 🙂

  22. siiip…, kita kembalikan tata cara ibadah kita
    sesuai yang dicontohkan Nabi,,
    karena dalam ibadah semuanya sudah baku…

    nice info Di’ 🙂

    betul ryan,kita lakukan itu yuk 😉

  23. ……………………………..
    oby pingin membenahi sholat oby
    kacau bener…
    T,T
    habis Sholat,, paling lama cuma 15 menit zikir + do’a segala macem…
    padahal waktu 24 jam

    egois banget yah oby

    Ampuni oby Ya Allah..
    T,T

    insya Allah oby bisa,saya ikut doain ya,yg penting kita mau berusaha,Allah gak liat hasil,tapi seberapa usaha kita kok by 🙂

  24. Semoga kita selalu dapat menjaga kualitas ibadah kita 🙂

    insya Allah ya kin 🙂

  25. Ah..telat saya baca psotingan yang ini, harusnya ini juga menjadi perenungan di hari kemarin sebagi cacatan dan tambahan dari khotbah jum’at oleh ustad saya..Btw, moga yang nulis postingan ini bisa cepet2 naik jabatan jadi pak ustad deh (di timpuk bata) 🙂

  26. Owh gituh…gue baru tau ni Dot…thankyou ya 🙂

    sip yes ,your welcome kok dear ,saya yg senang bisa berguna buat yg lain 😛

  27. info yang bagus dot..
    kalo di komplek saya, kalo berdoa emang gak pernah bareng2 kok kalo abis doa.. zikir sendiri2. trus juga gak pake salaman juga…

    tapi terus terang aja, saya selalu mengusap wajah… nggak tau nape..
    🙂

    berarti di komplek kamu telah mengikuti sunah rasul dengan baik,kalau soal ngusap wajah saya juga masih suka kok,udah kebiasaan,awalnya karena ngeliat orang pada gitu semua,sekarang udah jadi biasa,lagi coba dirubah na,mending ngusap kepala buat benerin rambut ya na?? :mrgreen:

  28. Terkadang kita memang sering melakukan sesuatu karena ikutan, bukan karena ilmu nya. Ah betapa masih sangat minimnya ilmu yg kumiliki. Semoga masih ada waktu tuk terus memperbaiki diri, amiin.

    insya Allah ,saya ikut mendoakan ,juga buat diri saya pribadi yg masih sangat minim ilmunya 😛


Comments RSS TrackBack Identifier URI

Tinggalkan Balasan ke anna Batalkan balasan