Sebuah ikhtiar

Saya harus jujur,banyak tekanan dari pihak ustad,  tempat saya belajar agama ,untuk segera menikah. Teman2 pengajian yang satu dan pengajian yg lainnya menanyakan kapan saya akan menikah, sementara yang mereka tidak tahu adalah seberapa  jauh usaha saya untuk melakukan hal itu. kalau yang dilihat hanya sekedar hasil akhirnya, ya jelas saya kelihatannya belum ada usaha,karena belum ada hasil alias belum menikah sampai saat ini,karena dari sisi hasil cuma ada dua : menikah atau belum.

Mereka tidak tahu bahwa saya sudah pernah setidaknya ditolak 3 kali dalam mengajak menikah beberapa wanita.Mereka juga tidak tahu bahwa saya selalu berusaha untuk segera menjemput tawaran teman2 saya ketika ada seorang teman yg mau mengenalkan seorang wanita kepada saya.

Mereka bilang saya milih2,terus terang ya sebaiknya memang saya dan anda memilih, ketika akan mencari pasangan hidup,partner hidup untuk kita terus berbagi kelak sepanjang hidup kita. Karena saya pribadi mau mencari seorang ibu untuk anak2 saya kelak , bukan hanya mencari seorang istri atau pasangan hidup saja,saya mau sang ibu ini kelak mengajarkan nilai2 kelembutan dan kesabaran,karena saya ingin punya anak2 yg sabar dan baik hati tentunya. dan bukankah rasul juga menyuruh kita memilih dalam rangka mencari pasangan kita?

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Perempuan itu dinikahi karena empat hal, yaitu: harta, keturunan, kecantikan, dan agamanya. Dapatkanlah wanita yang taat beragama, engkau akan berbahagia.” (hadits Muttafaq Alaih)

Pernah saya bertanya apakah saya sebaiknya menikahi seseorang yg telah berjilbab atau cukup yg baik saja dulu akhlaknya (tapi tidak berjilbab)  ,baru nanti pelan2 dijilbabi? teman2 pengajian saya menjawab,ada dari mereka yg tadinya istrinya juga tidak berjilbab tapi kini sudah berjilbab setelah usahanya bertahun2 .

Menurut mereka menikah lebih cepat harus lebih diutamakan,karena menikah termasuk sesuatu yg dipercepat hukumnya dalam islam, seperti menguburkan jenazah ,menurut sebagian dari mereka ,toh  hidayah seperti jilbab bisa sambil jalan pelan2 ,karena semua kan nanti tergantung suami sebagai imamnya. Jadi ceritanya saran itu pun sudah pernah saya lakoni,namun ya itu tadi saya ditolak mentah2 😯

Namun setelah saya memikirkan,rupanya penolakan itu karena Allah masih sayang sama saya tentunya,bukan karena Allah tidak mengizinkan saya menikah. Allah pasti selalu memberikan kita yg terbaik,karena Allah sayang kita jauh  melebihi rasa sayangnya kedua orang tua kita sekalipun digabung jadi satu,betul kan teman2 sekalian? 😉

Sekarang saya lebih berani untuk bilang,bahwa semua itu sudah diatur Allah,dan pasti Allah mau memberikan saya yg terbaik. toh yg tau seberapa jauh usaha saya  itu kan Allah bukan? kenapa saya harus pusing dengan segala penilaian manusia? Saya sungguh2 sudah berusaha kok,saya tau itu dan Allah juga tau itu pastinya.

Hadis riwayat Abdullah bin Mas`ud ra.:

Dari Alqamah ia berkata: Aku sedang berjalan bersama Abdullah di Mina lalu ia bertemu dengan Usman yang segera bangkit dan mengajaknya bicara. Usman berkata kepada Abdullah: Wahai Abu Abdurrahman, inginkah kamu kami kawinkan dengan seorang perempuan yang masih belia? Mungkin ia dapat mengingatkan kembali masa lalumu yang indah. Abdullah menjawab: Kalau kamu telah mengatakan seperti itu, maka Rasulullah saw. pun bersabda: Wahai kaum pemuda! Barang siapa di antara kamu sekalian yang sudah mampu memberi nafkah, maka hendaklah ia menikah, karena sesungguhnya menikah itu lebih dapat menahan pandangan mata dan melindungi kemaluan (alat kelamin). Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penawar bagi nafsu. (Shahih Muslim No.2485)

Jika Tuhan belum berkenan,apakah daya seorang manusia? justru saya bersyukur sekarang bahwa saya belum menikah,itu berarti saya tidak harus terjebak  merubah sesuatu yg tidak akan pernah berubah untuk diri saya (seperti jilbab contohnya, karena hidayah itu dari Allah,sedangkan saya hanyalah cermin) ,dan berarti saya masih punya kesempatan mencari seseorang yg terbaik buat masa depan saya. toh setiap kondisi harus kita syukuri bukan? menikah atau belum menikah,bekerja atau mengganggur sekalipun? bersyukur dan sabar dalam  menghadapi hidup ini akan membuat kita lulus dalam ujian kehidupan yang Allah berikan tentunya 😛

Hadis riwayat Sa`ad bin Abu Waqqash ra., ia berkata:

Rasulullah saw. melarang Usman bin Mazh`un hidup mengurung diri untuk beribadah dan menjauhi wanita (istri) dan seandainya beliau mengizinkan, niscaya kami akan mengebiri diri. (Shahih Muslim No.2488)

Lain halnya seandainya saya tidak belajar agama ,saya pasti tidak mau menikah,seperti pemikiran kebanyakan teman2 saya yg gak mau belajar soal agama,buat apa miara kambingnya kalau cuma mau makan satenya?? (baca : buat apa nikah kalau cuma buat mendapatkan seksnya?? ) ,ini adalah pemikiran banyak teman2 saya,dan hanya sebatas itulah pemahaman mereka tentang menikah,yaitu seks dan menghindari zinah. Meski tentu saja menghindari zinah memang salah satu hal yg baik dalam ajaran agama,karena zinah adalah sesuatu yg sangat keji,dan oleh karenanya harus berusaha kita hindari sebisa mungkin.

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan menjadikan mereka kaya dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nur: 32)

Namun kalau boleh saya berpendapat,meskipun saya belum pernah menikah,rasanya menikah jauh lebih mulia dari itu. Menikah adalah membangun keluarga sakinah seperti yg sering kita dengar,baitul jannati yaitu rumah surga kita,tempat kita berteduh didunia dari segala macam hiruk pikuk dan kejamnya ibukota (yg lebih kejam dari ibu tiri katanya :mrgreen: ) ,dan juga yang terpenting adalah untuk mempunyai keturunan2 sholeh sebagai salah satu investasi Multi Level Pahala kita di akherat kelak,serta tentu saja mengikuti jejak rasul kita tercinta Muhammad.

Hadis riwayat Anas ra.:
Bahwa beberapa orang sahabat Nabi saw. bertanya secara diam-diam kepada istri-istri Nabi saw. tentang amal ibadah beliau. Lalu di antara mereka ada yang mengatakan: Aku tidak akan menikah dengan wanita. Yang lain berkata: Aku tidak akan memakan daging. Dan yang lain lagi mengatakan: Aku tidak akan tidur dengan alas. Mendengar itu, Nabi saw. memuji Allah dan bersabda: Apa yang diinginkan orang-orang yang berkata begini, begini! Padahal aku sendiri salat dan tidur, berpuasa dan berbuka serta menikahi wanita! Barang siapa yang tidak menyukai sunahku, maka ia bukan termasuk golonganku. (Shahih Muslim No.2487)

Jangan salah paham ,saya tetap ikhtiar kok ,tapi jangan lihat dari hasilnya saja ya teman2 ,karena yg tau seberapa usaha saya ya saya sendiri dan Allah yg maha tahu segalanya  tentu saja 😛

Bukannya saya gak mau nikah,tapi saya gak mau nikah karena nafsu,apalagi hanya karena tekanan lingkungan ,saya ingin menikah karena sudah waktunya,saat segalanya tepat dan saya yakin Allah lebih tau tentang waktu yg paling tepat atas segala ikhtiar dan doa saya untuk menikah.

karena itu daripada anda nanya2 terus kapan saya nikah,bukankah lebih bijak jika anda membantu saya mencarikannya? dengan mengenalkan seseorang yg menurut anda pantas untuk itu?

Lebih baik mulai menyalakan lilin daripada mengutuki kegelapan yang ada

Hadis riwayat Anas ra.:Bahwa beberapa orang sahabat Nabi saw. bertanya secara diam-diam kepada istri-istri Nabi saw. tentang amal ibadah beliau. Lalu di antara mereka ada yang mengatakan: Aku tidak akan menikah dengan wanita. Yang lain berkata: Aku tidak akan memakan daging. Dan yang lain lagi mengatakan: Aku tidak akan tidur dengan alas. Mendengar itu, Nabi saw. memuji Allah dan bersabda: Apa yang diinginkan orang-orang yang berkata begini, begini! Padahal aku sendiri salat dan tidur, berpuasa dan berbuka serta menikahi wanita! Barang siapa yang tidak menyukai sunahku, maka ia bukan termasuk golonganku. (Shahih Muslim No.2487)

53 Komentar

  1. sebenernya ini satu kesatuan sama tulisan cermin pemantul,tapi karena panjang jadinya dipisah,insya Allah akan dilanjutkan dengan tulisan besok soal : pria baik untuk wanita baik dan sebaliknya 😛

  2. Wah….
    ane banget itu gan (tapi waktu masih bujang)
    waktu itu malah ane udah sampe putus asa mencari calon istri kesana kemari.

    Kemudian ane diberi jalan oleh Allah untuk datang ke sebuah pondok pesantren (otomatis udah berjilbab semua), aku minta ijin sama pak ustadznya untuk dicarikan seorang santri yang sudah siap menikah

    Aku gak peduli mau seperti apa dia, he he he tapi alhamdulillah dapet yang cakep 👿

    • alhamdulillah mas ahsan dapat yg baik,mudah2an terjaga terus ya mas 🙂

  3. Pagi Didot!
    Wanita baik untuk laki-laki baik, jadi drpd sibuk mengukur tingkat kesholehan calon pendamping lebih baik kita terus memperbaiki diri. Insya Allah yang terbaik itu sudah disediakan oleh Allah, janji Allah tak pernah mungkir ya Dot 🙂

    teruslah melangkah, mencari, dan meminta padaNya.

    • suka koment anda

    • ya bundo sayang,dimulai dari diri sendiri dulu 🙂

  4. hmm ini mah nasehat buat saya, jadi merenung neeh baca post ini. salam sehat selalu di tunggu kedatanganya di ada artikel menarik klik saja di pengobatan alternatifI

    • iya ,buat saya juga sebagai pengingat diri tatkala digempur oleh tekanan lingkungan 🙂

  5. pokoknya
    nikahilah wanita karena agamanya!!
    niscaya kamu akan tenang…
    selamat “berburu”
    ditunggu undangannya 😀

    • terimakasih , insya Allah 🙂

  6. komengku manaaaaaaaaaaaa???????? ehiks,,,

  7. semoga dimudahkan ya kak 😉

  8. Sebuah pengakuan yang jujur. Tapi berat, karena tekanan dari sana-sini sesuatu yang tidak dapat kita abaikan. Dan pada suatu saat, dikala kita bersendirian, terkadang apa2 yang tlh mereka bicarakan akan kembali terngiang

    • Saya hanya bisa berusaha,hasilnya di genggaman Allah 🙂

  9. semoga dimudahkan ikhtiarmu mas…semangat! 😀

  10. Saya ndak pingin komentar gan, cuma ngasih quote ini aja :
    Sabar, kalau diem, itu pasrah.
    Sabar, kalau bergerak, itu ikhtiar.
    Sabar, kalau bergerak terus, walaupun gagal, itu tawakkal.

    “tidak ada kemudahan kecuali yg Allah mudahkan.” 🙂

    • makasih atas komen yg bukan komen ini heheheh 😛

      saya tawakal aja deh kalau begitu :mrgreen:

  11. ya udah ga tanyaaa lagiii deh kak…
    Ampuuuuuun ampuuun….

    wanita keluarlah dari persembunyianmu?hloh???xixixixiixiiii

    maiank juga sering tuh digituin sama temen-temen yang udah gendong baby, padahal maiankkan masih imut-imut gini masa udah ditanya-tanyain gitu. ya udah deh aku bilang aja “bawain ya pengantennya wkwkwkw”

    kenapa maiank jadi terharu baca postingan ini.
    hiks hiks…
    tapi kakak jagan ikut hiks hiks juga yaaa….
    🙂

    • ah maiank masih ada waktu beberapa tahun,kan masih belum 25? kalau kakak udah lampu merah kata temen2 hahaha 😛

  12. sabar y pak….:))

    • insya Allah,sabar jika diberi yg tidak disuka,serta bersyukur jika diberi yg disuka,itu aja kuncinya 🙂

  13. pertama, saya jadi tahu bahwa mas didot sudah berusaha, bukan hanya menunggu bintang ajaib istilahnya.

    sabar dan sholat, dan berucap, mesikipun sekarang belum ditakdirkan oleh ALLAH untuk menikah, “Alhamdulillah, Ya ALLAH, bila mana dengan menikah itu membuat kebaikan, maka segerakanlah….”

    memang harus disegerakan, akan tetapi tidak serta merta, kan, manusia itu diberikan pengetahuan dan akal itu ya untuk memilah dan memilih yang terbaik….

    ingat mas didot yang akan nikah, maka mas sendirilah yang insha ALLAH, tahu yang terbaik atas izin ALLAH….. 😀

    tetap semangat dalam perjuangan-nya. kalau saya adik saya sudah cukup umur, pasti akan saya “tawarkan” untuk mas nikahi….adik saya masih berusia 15 tahun…. 😀

    • makasih mas usup ,saya masih suka yg udah dewasaan dikit kok,sekitar 20 tahun keatas lah kurang lebih 😛

  14. didoootttt….
    dari kapan tau gue udah nanya sama Puri, mau gak lo yah gue kenalin sama adek gue? *kedip-kedip*
    she wears hijab jauh sebelum gue. dia cantik secara fisik (banyak banget yg naksir bow, tapi skrg dia berprinsip ga mo pacaran), dan cantik secara hati (orangnya lembut dan sabar bgt, anak gue aja paling seneng diurusin sama dia).
    nah, hubungi gue via email atau melalui Puri terdekat yah! hihihi…..

    ikhtiar kan Dooot…. 😉

    • ah mau banget dong,ini bukti kalau saya ikhtiar kok 😛

      cek email ya des 🙂

  15. lanjutkan terus mas didot usahanya, mudah-mudahan niat baik ini dimudahkan Allah. Lelaki baik-aik untuk wanita yang baik-baik bukan..?

    • insya Allah 🙂

      ini tulisan berikutnya mas 😛

  16. Hmmm… turut meresapi kata2mu… 🙂
    Insya Allah seseorang yang talah dipersiapkan Allah akan datang pada kita, yakin deh 🙂

  17. Dan beberapa pekan terakhir ini lumayan membuat orang2 menatapku dan bertanya2 kapankah aku akan menikah, karena 3 orang sahabatku (cewe) akan menikah dalam waktu yang berdekatan. Syukurlah, aku bisa anteng aja menjawabnya 🙂
    “Undangan pernikahanku udah siap cetak, tinggal nunggu nama seorang pria aja tuk dituliskan di undangan itu” hehehe… :mrgreen:
    Semangat!!!

    • jodoh semua orang udah ada kok,tinggal dijemput,sama seperti rejeki 😛

  18. Sesungguhnya Allah swt menyediakan perempuan baik utk laki laki baik.
    Jadi, teruslah berusah utk meningkatkan kebaikan pd diri, dan berusaha utk mencari, lalu jangan bosan meminta padaNYA.
    Bunda ikut mendoakan agar Allah swt memberikan calon istri yg sholehah utk Mas Didot,amin
    salam

    • betul bunda ,sesuai tulisan saya yg berikutnya ini 🙂

  19. Banyak yang mosting tentang pernikahan…
    membuat niat ini semakin mantap mas… (izin meng copy artikel ini )

    Mudah2an jawaban dari wanita itu “menjadi” mas didot 😉

    • silahkan lia,semoga kita dapat yg terbaik ya dek lia,insya Allah ,amin 🙂

  20. Sahabatku, saya pun pernah mengalami masa itu
    Tekanan itu saya ubah jadi dorongan 🙂

    • hebat kamu choey,saya salut sama kamu sekarang ini,bisa maju dengan gagah berani melampaui saya yg usianya lebih tua 😛

      semoga kamu bisa istiqomah ya,dan mengajarkan kebaikan kepada istri dan anak2mu kelak ,insya Allah 🙂

  21. semua akan indah pada saatnya Dot… berikhtiar yang diridhaiNya insyaAllah Dia akan berikan padamu pada waktunya nanti… 😉

    • betul mbak ,aku juga setuju sama kamu 🙂

      Allah maha baik sama aku,pasti aku dikasih yg terbaik kok 😛

  22. semangat mas didot… dan selalu husnozhonn billaah… ^^

    • insya Allah,berpikir positif adalah inti dari spiritualisme 🙂

  23. Dot, yakinlah bahwa siapa pun kita, sudah ada jodoh yang telah ditetapkan Allah untuk kita, tinggal tunggu waktunya….Akan banyak ladang pahala bagi kita setelah menikah…. Selamat mencari….Mbak bantu doa ya….
    “Ya Allah, permudahkanlah segala urusan yang sedang dilakukan saudaraku ini. Berilah dia pendamping yang menyejukkan mata dan penentram jiwa. Jadikan saudaraku ini seorang laki2 yang kelak menjadi pemimpin keluarga, yang akan membawa dia dan keluarganya syurga kelak.”

    • saya selalu yakin kok,dan terus berusaha mbak mel tersayang 🙂
      makasih atas doanya mbak,ini sungguh2 berarti buat saya,semoga ketulusan mbak dibalas Allah berlipat ganda ya 😛

  24. Oh, ya, mau nggak Mbak cariin, calonnya…insya Allah sholehah, berjilbab…Btw, kriterianya apa aja, kalo Mbak boleh tau?

    • saya email nanti ya mbak,makasih atas niat baiknya 😛

  25. didot..
    saya percaya kok kamu selalu berusaha..
    saya salut kamu memikirkan sampe sejauh itu.
    karena menikah itu bukan main2.. menikah itu ibadah. jangan sampe hanya karena tergesa2, trus dengan mudahnya bercerai.

    saya sendiri aja, menikah sudah 5 tahun, rasanya belum bisa dibilang lebih pintar dari yang menikah barusan atau bahkan dengan yang belum menikah.

    • menikah bisa jadi apapun,tergantung niatnya sih,mudah2an saja niat saya tetap lurus sebagai ibadah tentunya. semoga anna juga bisa istiqomah ibadah nikahnya ya 🙂

  26. kita hanya berusaha sebaik mungkin kan Di’ , Allah yang akan menjawab semua usaha kita…, seberapa pun besarnya usaha kita selama diniatkan dengan niat yang baik insya Allah akan berhasil baik… :mrgreen:

    semoga kita2 yang masih mencari ni dimudahkan ya Di’, hehehe.. 😆

    • betul banget, saya doakan kita berdua dapat yg terbaik dalam pencarian kita 🙂

  27. Hmm, bener banget tuh!!, lebih baik simpan deh pertanyaan “kapan menikah?”, dan sebaiknya berikan solusi misal dengan memperkenalkan dengan calon yg “potensial” gitu hehehe…Kadang pusing juga ditanya terus kapan nikah? lah kita mana bisa jawab, kan itu kuasa nyaALLAH, paling manusia ya cuma ikhtiar dan doa…Tetap semangat mas Didot!,


Comments RSS TrackBack Identifier URI

Tinggalkan Balasan ke didot Batalkan balasan