Monster

Kenapa dalam hampir setiap film,jagoannya harus berwajah tampan atau cantik?

saya masih ingat ada satu film kartun waktu saya kecil yg membahas soal pertanyaan satu ini dengan tepat.

Adalah serial kartun Thundercats (kucing2 yg perkasa dengan tubuh seperti manusia,dan mempunyai senjata2 layaknya jagoan2).

ceritanya kurang lebih begini (seingat saya aja ya 😛 ) :

Suatu hari planet mereka kedatangan tamu yg keliatannya baik,dari perawakannya tidak seperti monster (tapi dia sebenernya penjahatnya), dan tak lama kemudian datang pula mahluk buruk rupa (sebagian dari kita menyebutnya dengan monster)  yang difitnah sebagai penjahatnya oleh mahluk yg datang lebih dulu itu.

Singkat cerita, ketahuan bahwa ternyata yg buruk rupa itu adalah yg baik,dan yg rupawan itu ternyata yg jahat.Dan di akhir cerita disisipkan pesan kepada para kucing2 jagoan itu ,bahwa kita jangan melihat seseorang hanya dari rupanya,apalagi berprasangka buruk hanya dari melihat tampilannya yg buruk tersebut.

Saya yakin pula kebanyakan dari kita juga cenderung suka melihat dari covernya,tapi jarang melihat kepada ‘isinya’. padahal belum tentu yg jelek itu juga jelek hatinya kan?

anda sendiri pilih yg mana? seorang teman yg ganteng tapi suka mencela dan merendahkan orang lain serta tinggi hati alias sombong,atau seorang teman yg jelek tapi hatinya mulia,rendah hati, dan suka menolong? (kalo ganteng suka menolong ,baik hati dan tidak sombong itu sih si MAS BOY alias onky alexander dong,wkwkwkwk :D)

sori contohnya ekstrim,tapi intinya hati adalah yg membuat seseorang itu menjadi baik atau tidak.

seperti dikatakan sebuah hadits dengan tepat “Ketahuilah, sesungguhnya di dalam jasad itu ada segumpal daging, apabila dia baik maka baiklah seluruh jasad, dan apabila dia buruk maka buruklah seluruh jasad. ketahuilah dia adalah hati”

36 Komentar

Comments RSS TrackBack Identifier URI